Ketika sebuah perih menyambar bak petir tanpa jejak
Aku terdiam tapi tak bisa
Aku menangis tapi tanpa airmata
Saat aku ter bangun dari lamunan panjangku
Aku tersadar aku telah tersakiti
Sakit oleh luka yang entah berapa lama mengendap dalam dada
Yang mungkin dapat membuat aku jadi mati rasa
Sudahlah!
Aku tak dapat menangkis panah dusta dan pegkhianatan ini
Aku hanya bisa diam seribu bahasa
Jika hatiku menangis sejadi-jadinya
Hari-hari kulalui tanpa jawaban pasti
Seolah aku dalam ruang gelap yang tak berujung
Aku ingin berlari jauh
Atapi aku sudah tak punya arah
Entah luka apa yang dia tusukkan hingga aku menjadi manusia
paling bodoh
Tapi, saat aku coba tuk berlari dari ruang gelap itu
Sebuah titik cahaya menghampiri dengan lembut
Perlahan lebih jelas terlihat dan menguatkan langkahku
Kau kah itu ?
Cinta baru dalam ruang gelapku ?
Ketika aku sadar senyum indah itu perlahan menyinariku
Memudarkan ruang gelapku
Kau telah sinari kehidupanku yang baru
Walau ku tau kau tidak sempurna
Sesempurna matahari pagi
Tapi ku yakin kau takkan pernah mengalirkan
Airmata ini lagi
Hingga saatnya nanti
Ketika tak ada dan takkan ada jalan lagi antara
kita
Comments
Post a Comment