Skip to main content

CERITAKU HARI INI


http://themeaningofmadness.files.wordpress.com/2011/02/friends.jpg

Ceritaku Hari Ini

Entah apa yang mengubah semuanya
Entah apa yang membuat semuanya menjadi berubah seketika

Hey, sadar!
Jangan hiraukan mereka !
Dengarkan saja semua ocehan yang mereka lontarkan
Tapi jangan hiraukan
Itu gertakan !
Supaya kamu tertekan
Supaya kamu terkekang

Mereka juga sebenarnya tidak tahu bagaimana mereka bersikap
Jangan termakan ocehannya
Harusnya kamu prihatin
Harusnya kamu kasihan
Prihatin karena mereka itu buta akan arti dan makna persahabatan yang selalu mereka umbar-umbar dan menjual kata solidaritas
Kasihan karena mereka hidup dengan segala yang membutakan mereka akan makna kesejatian

Prihatin.. Kasihan...
Yang mereka jalani memang tidak sepenuhnya salah
Tapi itu ironi .
Itu ironi

Lalu, apa yang harus dilakukan selanjutnya?

Tenang..
Dengarkan mereka tapi jangan hiraukan
Semua akan berbalik
Hanya menunggu proses
Mereka melakukan semuanya
Akan mendapat jawaban dari semua yang mereka lakukan
Entah itu perih, atau sakit

Jangan marah
Jangan dendam
Jangan ada mantan teman dalam kehidupanmu
Tetap cooling down
 Tunjukan bahwa kamu bisa berdiri dengan atau tanpa mereka


Dan doakan,
"Semoga mereka bisa menemukan arti, makna dan kesejatian persahabatan"
 

Comments

Popular posts from this blog

DUDUKLAH DISINI, SAHABATKU!

Ijinkan aku duduk disisimu, menemanimu meski dengan kediamanmu Aku pun hanya akan diam, karena hanya itu yang kau butuhkan dariku Aku tau, saki itu, sedih itu, luka hati itu Mungkin bukan aku yang bisa mengobati Aku bukan badut yang bisa membuatmu tertawa Aku bukan lenong yang bisa menghiburmu Aku bukan orang yang pandai melucu Aku tidak membawakanmu coklat, bunga, ataupun Secangkir teh yang bisa menenangkanmu Aku justru memintamu bahkan memaksamu untuk menangis dan lepaskan topengmu sejenak ! Menangislah ! lepas ! lepaskanlah ! Aku hanya bisa menyiapkan telinga dan hatiku Telinga untuk mendengar sedu dan tangismu Hati yang siap menerima sayatan dan torehan luka Dari setiap bulir air mata yang kau teteskan Tangismu menjadi luka di hatiku Dan aku menyuruhmu menangis? Sedih dan sakitmu menjadi lukaku

BAHAGIA DI SATU DEBU

Tak pernah bosan aku berharap Menggantungkan rindu ini pada ribuan kata yang selalu hadir Saat ku bisa mencium harum tubuhmu Pada deretan senja hari ini Kemarin, esok atau lusa... Satu tatap yang tercipta Memaksaku untuk diam di pelukan cinta Luruh tak tertahan Mengelopak pada bunga pagi Segar semerbak mewangikan rumah hatimu Bolehkah aku menengoknya sejenak? Andai kau izinkan Aku ingin meraih bahagia Meski hanya di satu debu

Catatan Yang Tertunda

Seharusnya ini adalah catatan tadi malam, ketika dengan mudahnya potretmu kembali mengobrak-abrik perasaan, Ternyata masih belum cukup kuat hatiku, bahkan hanya untuk membendung perasaan yang sama sekali tak asing bagiku, yang telah kukenal baik setiap getar dibaliknya selama 9 tahun terakhir. Tapi ternyata memang aku tak mampu meredamnya, hingga rasanya lemas lututku. Harusnya ini memang catatan tadi malam, entah karena perasaan bahagia bahwa semalam kau ada dan kita bisa berada dalam satu media, merasa tak nyata padahal nyata, bahwa kau ada disana menatap layar yang sama Aku tak sanggup merangkai semua ini tadi malam, saat malam menjadi terlalu indah untuk dilewatkan tapi juga terlalu sempurna untuk hanya direnungi Terimakasih, tidurku nyenyak tadi malam. Detik, menit, jam, hari, minggu, tahun, tahun-tahun, dan entah jenis hitungan waktu apalagi. Rasanya jika tentangmu semua hanya menjadi tumpukan angka tanpa makna, seolah kosong tak berarti, karena seberapa panjang pun angka