Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2015

Catatan Yang Tertunda

Seharusnya ini adalah catatan tadi malam, ketika dengan mudahnya potretmu kembali mengobrak-abrik perasaan, Ternyata masih belum cukup kuat hatiku, bahkan hanya untuk membendung perasaan yang sama sekali tak asing bagiku, yang telah kukenal baik setiap getar dibaliknya selama 9 tahun terakhir. Tapi ternyata memang aku tak mampu meredamnya, hingga rasanya lemas lututku. Harusnya ini memang catatan tadi malam, entah karena perasaan bahagia bahwa semalam kau ada dan kita bisa berada dalam satu media, merasa tak nyata padahal nyata, bahwa kau ada disana menatap layar yang sama Aku tak sanggup merangkai semua ini tadi malam, saat malam menjadi terlalu indah untuk dilewatkan tapi juga terlalu sempurna untuk hanya direnungi Terimakasih, tidurku nyenyak tadi malam. Detik, menit, jam, hari, minggu, tahun, tahun-tahun, dan entah jenis hitungan waktu apalagi. Rasanya jika tentangmu semua hanya menjadi tumpukan angka tanpa makna, seolah kosong tak berarti, karena seberapa panjang pun angka

Tidak Pandai Pada Tempatnya

Kita sering berusaha mengatur emosi agar mempunyai hubungan yang baik pada pasangan. Kita berusaha percaya pada orang yang sering kita sebut ‘Pacar’ bahwa mereka tak akan bermain hati dengan yang lain. Kita selalu berlaku dewasa agar orang sekeliling menganggap bahwa kita begitu bijak. Kita begitu manis dan sopan pada atasan karena takut gaji tidak naik atau takut tidak akan dipromosikan. Tapi, kita hampir lupa bagaimana merendahkan volume suara depan Ibu ketika beliau berusaha meluruskan jalan yang kita ambil. Tapi, kita hampir lupa bagaimana rasanya menghormati guru ketika mereka dengan ikhlas mengajar. Kita hampir lupa memberi waktu pada teman yang butuh bantuan karena sibuk pacaran. Iya, kita pandai. Betapa kita pandai menjadi palsu. Berapa kesempatan yang kita buang untuk menjadi bahagia? Berapa nasihat berharga orang tua yang kita sia-siakan? Berapa pula gombalan pacar yang kita makan setiap hari? Kenyang? Kita takut kehilangan orang yang sebenarnya semu, tapi kita tidak menghi