Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2012

TANPAMU*IBU*

Ibu, seperti angin saat suaramu menyentuh nadiku dengan lembut Dalam ragamu jelas terpahat desir bidadari Ibu, saat aku tatap matamu Seperti air yang mengalir dari imajinasiku Tentang syurga Bu, aku takut kau tinggalkan aku Aku sangat takut jika kau tinggalkan aku Memimpikannya pun aku tak kuasa Bu, saat kau tak ada Rasanya mentari tak mampu lagi bersinar Semua pagi berubah menjadi malam Pelangi tak lagi berwarna-warni Dan aku rasanya telah mati, Bu..

MELELAHKAN

Lariku iringi sungai Deras dan pasti kembali ke empunya Tapi tidak dengan  hembusanku Tertahan Aku tertekan dan terkait Bukan karena umpan Tapi kini sungainya surut Dan aku dalam keadaan sekarat Berharap hujan turun Beriku secercah nafas  

MUNGKIN PELAJARAN

KITA ADALAH ORANG-ORANG YANG DILEMPARI  BATU OLEH ORANG LAIN KARENA KEDENGKIAN MEREKA KEPADA KITA TAPI KITA HARUS BERSABAR HINGGA AKHIRNYA KITA BISA MEMBANGUN BENTENG MEGAH DARI BATU YANG MEREKA LEMPARKAN SEBANYAK WAKTU YANG KITA SABARKAN  SO, KEEP SMILE AND KEEP SPIRIT  :D

KATANYA.......DIA SAHABATKU

Keluhan tak pernah menjadi penyelesaian Tapi ku ingin mengeluh sekarang Setidaknya mungkin pikiranku bisa sedikit lebih terbuka hhhh..h.. sebenarnya apa yang jad pangkal dari hal-hal yang ada dalam pikirku? Aku masih belum menemukannya, tapi ku pikir ada sedikit celah untuk memahaminya Bahwa, semua ini mungkin berawal karena ku meninggalkan sesuatu yang seharusnya selalu ada,  harus selalu ada di masa kini dan masa depanku dan mungkin juga karna aku ditinggalkan tanpa diberi sedikitpun kata permisi Aku gelisah di antara garis batas kesadaran dan kenyataan, ku sedih di sekat keinginan dan kemampuanku, Harus apa ? Tapi bisa apa? aku mau Tapi aku belum mampu dan ego ku pun masih terlalu tinggi untuk disentuh Jadi sekarang bagaimana? Sejujurnya mungkin yang kubutuhkan adalah dia si penutur kata kata bijak yang selalu  bisa menentramkan hatiku meredam dan memadamkan bara Membuatku fokus dengan apa yang menjadi alasan dari tujuanku Mungkin dia tak perlu ada Tapi kata

LEMAHKU

Tak pernah aku mengerti cerita hidup ini Begitu rumit dan sangat pahit Saat bibir ini akan tersenyum, selalu saja sebuah kisah rubah semua Ingin kuselami dalamnya arti dari sebuah perjalanan panjang, makna dari setiap tragedi Tapi aku hanya dapat mengerti keesokan Ketika api mulai membakar dan air mulai meluap kederitaan Semuanya terlambat Aku terbangun saat yang lain telah pergi Cobaan, terpaan angin goyahkan seluruh tubuhku Jatuhkan daun dari pepohonan Aku harus pahami ini Sebenarnya ini mudah Tiada pernah sulit Bahkan rumit pun tidak Namun inilah lemahku Bingung untuk berkata apa Semua kata hilang dari memory Semua lenyap dari imajinasi Harapkan sebuah cahaya datang terangi jalan hidupku Itu dapat tunjukan semua makna dan arti dari sebuah langkah hatiku

September Ceria

Kembali Nge-Blog di Medio September Ceria Banyak penyanyi lokal maupun mancanegara menyebut nama bulan sebagai judul lagunya: Andi Meriam Matalatta dengan " Januari yang Biru ", Maharani Kahar dengan " Desember Kelabu ", Vina Panduwinata dengan " September Ceria ", Gun N Roses dengan " November Rain " dan.....so pasti "17 Agustus tahun empat lima, itulah hari kemedekaan kita. Hari merdeka, nusa dan bangsa. Itulah....." dari Cornel Simanjuntak . Nama-nama bulan menjadi inspirasi bagi komposer dan penyanyi untuk mengimplementasikan suara hati dan kegalauannya. Begitu juga dengan aku, judul pertama artikel blogku adalah " September Ceria " karena di medio september 2012 ini aku kembali nge-blog setelah 1,5 tahun kutinggalkan karena sibuknya perkuliahan yang kulakoni. Maklum saja, aku adalah pemain PTR { Paid To Review }dan Google Adsense di beberapa broker seperti SponsoredReviews.com, Linkfromblog.com dan buyblogreviews.